Abu-Abu
Membencimu, aku malu
Melukaimu, tak juga aku mampu
Welas dan rindu adalah aku
Segera menjelma menjadi batu
Aku berstatus kelabu
Menguliti hati dengan abu-abu
Lalu, bisakah aku berlalu?
Nyatanya aku masih mencintaimu
Esok, aku masih belum tahu
Yang kutahu bait-bait ejaanku
Hari ini, masih dengamu
Serta lalu, adalah pilu yang berlalu
Banyak yang membaca ini sembilu
Bukan, ini sajak tentang aku
Saat ufuk dan senja bertemu
Dzikirku masih menyelipkan tentang namamu
Membencimu, aku malu
Sebab itu, memaknai ungkapanmu
Sesuatu yang perlu kucari tahu
Aku mencintaimu
Kemarin, hari ini atau sebagai calon masa lalu, serta menuntun di sisa waktu
Tetaplah seperti itu, kalau bersatu adalah bahagia paling merundung setelah menunggu
Sembari kudiskusikan dahulu dengan Tuhanku
Salam Suara, semoga terbata adalah terharu paling bahagia
S_
Komentar
Posting Komentar