Secangkir Malam

Pucat paling pasi menunjuk satu sisi eliminasi
Meneduhkan rasa pada kerelaan; rupanya kehilangan terlama, ketabahan yang disengaja dan pencarian yang agak tertunda
Gelas diujung meja menawarkan rasa kecewa
Monokrom garis mimpi benar-benar menjadi ilusi

Sesudah itu, aku masih saja menunggui nada lagu paling berbeda
Mendoa bukit akan jadi kesabaran paling subur
Mendekati palung untuk mengerti, jurang tak selamanya tentang cerita di lereng gunung
Memutar ruh menginjaki samudra, adalah alasan paling luas mematikan cinta dan kenyataan

Mengiyakan kabar duka paling tak sengaja
Aku hampir kehilanganmu untuk sekedipan mata
Lalu, untuk itu bukan perkara luka
Kalau ternyata bahagia juga berhak kau punya
Selamat sampai menempuh biru yang baru
Selamat tinggal bersamaan tumpahnya secangkir malam

Dan untukmu yang kutunggu, sekedar kuberi tahu 
Kalau menginginkanmu harus bertarung
Bukalah nadimu dahulu, sebelum berdarah menjelma catu
Percayalah, cinta bukan kontrak kepemilikan
Tapi rasanya merelakan yaitu bahan taruhan antara berjuang atau memperjuangkan
Selamat datang, calon masa lalu
Semoga doaku tak sungguh-sungguh

S_

Komentar

Posting Komentar