Semesta Berdrama

Di sini hujan, apa rumahmu tidak ?
Membaca dengan Alif, ba', ta' dan selanjutnya
Rupanya belum ter-tafsir dengan sempurna
Bahwa antara kita adalah hanya keputus-asaan

Memaknai senja, apa sudah benar ?
Berdiskusi dengan maghrib dan ilalang
Sebab kutahu senja itu hanya pura-pura
Secangkir senja pun purna

Menegaskan bahwa kenangan adalah memori
Dan kehilangan merupakan makanan hati
Seperti matahari yang datang menyinari malam
Tapi malam, harus selalu berkorban dan hilang demi cahaya.
Sedang aku adalah malam, cukup jatuh tersenyum saat sinar itu datang atau pergi sesuka hati
Deskripsi paling terbata adalah dibuat tertawa hingga menyebut candu sebagai lupa

Salam Suara, semoga luka berbicara drama.

S_

Komentar